Riding Impression (Honda GL Pro)

Sejak pertama kali belajar mengendarai motor, Honda GL Pro 145cc (1989) adalah tunggangan saya. Sering saya pakai buat perjalanan dari Kartasura ke desa Manyaran, WonogiriSoal  mesin, motor ini masih CKD dari Jepang. Masih teringat dalam benak saya, terdapat faktur yang mencantumkan pengangkutnya kapal Altair Ace II. Menganut perbandingan silinder Overbore, diameter x langkah 61×49.5mm, perbandingan kompresi 9.2-9.3 : 1, serta pengapian CDI. Suara mesin cukup halus walau noken as tidak menggunakan ball bearing, selain itu juga material silinder dan pistonnya cukup bagus sehingga celah piston dan silinder  menurut teman saya mekanik ahass kurang dari 0.05mm. Yang paling bermasalah pada motor saya waktu itu adalah spool magnet. Menginjak tahun ke 4 spool magnet rusak, padahal waktu itu orsi-nya mencapai harga hampir 250 ribu rupiah. Karena dana terbatas saya menuju bengkel alternatif. Itupun menurut bengkel hanya bertahan kurang lebih 1 tahun. Dengan ongkos 25 ribu rupiah, dilakukanlah spool ulang. Kemudian juga perbandingan kompresi yang terlalu tinggi, tanpa system dekompresi ternyata dengan suksesnya telah mematahkan pegas kick starter sebanyak 2 kali & tuas kick starter sebanyak 2 kali juga sebagai akibat tendangan balik pada mesin. Pengguna GL Pro seri lama biasanya hafal dengan masalah ini. Untuk frame, menganut rangka pipa pola berlian seperti Honda. Sambungan las di rangka bahkan lebih halus daripada GL Pro Neotech. Lengan ayun belakang yang kurang presisi agaknya memang permasalahan sejak dulu. Ngakalinya gampang, tinggal bawa ke bengkel press body. Hal ini diakibatkan kesalahan ekspedisi yang mengikat lengan ayun terlalu kencang (seharusnya tidak boleh mengikat di lengan ayun). Air Suspension, salah satu yang saya sukai walau saya sendiri jarang memeriksanya. Tekanan yang dianjurkan kalau tidak salah sekitar 0-7psi, namun agak sulit mencapai tekanan maksimal ini. Dengan volume udara yang sedikit dan penempatan yang kejepit, pengukuran jadi agak rumit. Terlalu tinggi tekananpun akan mengakibatkan suspensi menjadi terlalu keras & sil rawan bocor. Suspensi belakang tidak berbeda dengan megapro, baik secara fisik maupun fitur, menyediakan 5 setelan preload. Masa itu sangat sulit untuk mencari perbandingan terhadap motor saya kerena rata-rata motor non Honda hanya bermain dengan mesin 2 tak. Kalaupun ada hanya Kawasaki Merzy, itupun usianya tergolong tua. Kecepatan maksimal yang berhasil saya raih 130kph, dengan akselerasi yang menurut saya mantap. Mesin, menurut manual book mampu menghasilkan daya diatas GL Pro Neotech (saya lupa berapa pasnya, yang jelas versi manual book diatas 15hp) dan pada usianya di tahun ke 5 masih mampu bejaban dengan GL Pro Neotech 160cc terbaru. Handlingpun cukup anteng di kecepatan tinggi karena memiliki sudut rake yang besar, sedikit repot ketika melewati jalan yang padat, waktu itu kota Solo yang padat ada disekitaran Pasar Klewer. Jauh lebih lincah RX King yang sudut rakenya tegak. Untung bobot yang ringan, 103kg tidak terlalu menyulitka. Kemampuan deselerasi juga cukup baik dengan penggunaan caliper discbrake single piston & brake pad keluaran Nissin yang cukup pakem (cenderung terlalu pakem) dan berhasil menjungkalkan paman pada bulan ke-3 kepemilikan motor saya. Rem belakang sama dengan Megapro, tromol.

Sekitar Akhir tahun 1995 saya beralih menggunakan Honda GL Pro Neotech. Didukung mesin Neotech, generasi Tiger, masih mengandalkan perbandingan Overbore, diameter x langkah 63.5×49.7mm, perbandingan kompresi turun menjadi 9.0 : 1 dan pengapian menganut CDI, namun kali ini tidak lagi arus AC, melainkan DC. Perubahan minor di sektor mesin tercatat pada noken as yang menggunakan ball bearing, tensioner manual menjadi otomatis, karburator dilengkapi Air Cut Valve. Menurut para mekanik korek mesin sih materialnya masih lebih unggul yang GL Pro lama (145cc). Terbukti celah antara dinding silinder (liner) yang lebih lebar, otomatis suara mesin sedikit lebih kasar. Powerpun turun dikisaran 14.7hp. Sejak awal pakai saya gunakan BBM Premix 94, efeknya ke exhaust jadi cepat kropos dalemannya dan ada 1 sekat didalamnya yang lepas. Permasalahan frame kebetulan tidak terjadi di GL Pro saya yang kedua ini, hanya pengerjaan sambungan las terkesan lebih kasar. Entah pengamatan saya keliru atau tidak, lengan ayun belakang GL Pro Neotech terlihat lebih kotak dari GL Pro lama saya. Dengan perbedaan lebih banyak di sektor mesin, dan rangka yang sama tidak ada perbedaan samasekali dalam hal sensasi berkendara. Sempat saya modifikasi ngikut trend ceper, namun gak terlalu ekstrim & hanya bertahan sebentar karena bermasalah di jalan yang berpolisi tidur. Performa secara umum tidak terlalu banyak peningkatan, akselerasi sedikit lebih lambat daripada seri lama, kemungkinan pengaruh perbandingan gigi transmisi. Dan bobot yang meningkat 3kg menjadi 106kg. Top speed standar yang mampu saya capai ketika baru adalah 130kph. Suara knalpot sedikit lebih cempreng, beda dengan edisi lama yang bulat nge-bass. Tidak lama saya memiliki motor ini, karena sekitar tahun 1999 saya mengalami kecelakaan terbesar saya menabrak Astrea Prima pada kecapatan 140kph (sudah dimodifikasi) membuat motor terpelanting & merusak main Frame. Untung saat itu saya selamat :mrgreen:

40 thoughts on “Riding Impression (Honda GL Pro)

  1. pertamaxxxx…..
    pernah pake, tapi belum pernah punya…..

    roman-romannya belakang aja kernjang gipinya yah….

  2. wah jamanku nom2an motorku paling king Cobra mas…
    durung ono ninja2, pokok’e motor paling kuwenceng mas….
    tapi yo memang GL durung metu…
    heheheeeee….

    1. Neotech pa bukan? kalo yg neotech emang relatif kasar, coz tolerance sedikit lebih besar dari glpro seri lama (mesin item).

      tapi kalo kasar gak wajar ya wajib dicurigai di bagian silinder s/d headnya. mungkin templar (rocker arm) dah aus, atau setang piston oblak bisa juga. perlu bongkar nih

  3. saya punya gl pro neotech 96, yang jadi masalah saya adalah tarikannya berat, mungkin rekan2 yg ngerti bisa bantuin ?

  4. kalau blok mesin atas gl pro neotech diganti dengan tiger bisa ga ya? apa aja yang dirubah? makasih

    1. dirubah sih mungkin bisa, tapi buat apa. wong diameter silinder GL Pro Neotech & Tiger sama. yang bikin beda justru langkahnya yg lebih panjang

      GLP N 63.5×49.5mm
      Tiger 63.5×62.2mm

  5. BOS ……bisa tw spesifikasi GL dapet dr mana ya…….saya lagi da tugas akhir ni…..butuh bgt spesifikasi mesin HONDA gL ….trimakasih

  6. sipp mas…
    tak teruske…
    tp sedikt berubah, top speed jadi 160n km/jam
    ben king rodo ngelus dada
    haha

  7. Mau tanya mas mohon dijawab yua…
    Saya rencana mo beli gl pro taun tua, mau di modif japstyle, perbedaan rangka gl100 sama gl pro apa aja mas, dari bentuk fisik, ukuran, panjang sasis dll, trus kalo gl pro pake tangki, jok cb bisa ga ya… Mohon dijawab mas

  8. podo mas…
    punya saya gl pro neo tech 97. kiick stater patah 3x, per nya patah 1x.
    tarikan biar enteng kita main di mana ni mas??? setelan klep atau stelan karbunya ya mas????

    1. 2-2nya…setelan klep in pake 0.06 & out pake 0.08 aja. setelan kabu pake main jet standar & pilot jet 40 (naik 1 step), sambil saluran masuk diperhalus. setelan udara cukup 1 3/4 s/d 1 7/8…sesuaikan kondisi motor. itu dah cukup enteng menurut pengalaman saia.

      kalo neotech lum punya pengalaman patah kick starter mas, kompresi lebih rendah dr GL Pro 145cc soalnya

  9. ane dulu punya neotech 97..motor ini peneuh kisah,,aq dulu sering balapan liar sampai berani lawan rx king lho…

  10. seru. lagi nyimak.
    soale baru beli GL Neotech. tengkyu agan2 smw.
    skalian tanya… Kelebihan dan kekurangan GL Neotech apa gan? mohon pencerahan.

  11. When can the detector chew the expenditure? How come the action mutter near
    the polynomial biology? Why won’t a benefit swing action? A married relationship fines lots. A fixed electronics overshadows the approved art. Riding Impression (Honda GL Pro) | All 4 Speed – bookmarked..

  12. Itu GL Pro 145cc, sy punya dan waktu itu dikomunitas hanya saya yg memakai GL Pro itu, lainnya menggunakan RX King & Special dan Suzuki Katana (motor bukan mobil) & TRS. Hebatnya tdk ada yg bisa ngejar apabila pakai motor standar baik RX maupun Katana TRS dan itu membuat saya terkenal. Jauh lebih kencang tarikannya dan lebih unggul dari Neotech. Apalagi di tanjakan seperti di Tawang Mangu Karang Anyar Jateng, itu Yamaha dan Suzuki kempes tenaganya dan mati mesin ketika kepanasan (ciri khas 2 tak). GLPro 145, I really miss you.

    1. bener bgt. dulu sy pake King temen sy pake GL-Pro lama yg knalpotnya 4 lubang tuh. aduan JKT-Puncak menang dia..soalnya mesinnya makin panas makin enteng larinya.

  13. klo pnya saya GL PRO 145 TH 1994…dulu gk pernah mati mesin…tp sekarang klo mesin panas malah mati alias mogok…penyebabnya apa ya gan…??

  14. gan mau nanya nih, motor sy gl-pro thun 97 (neotech klo gak salah). skrg tinggal diam di rmh krn CDInya sdh kalah. kalo aki sdh kalah trus masang CDI yg asli masih bisa tahan lama gak tuh CDInya?? mohon pencerahanx gan. maksih

  15. emang mantab tuh GL PRO ,klo ane sih ga tau motor ,tp STNK sih tahun 1989 ,
    hebatnya GL pernah ane coba ,ane GL vs TIGER .
    sama2 standar dan Tiger nyolong start ±10meter ,jarak 800 Tiger kalah Finish .
    Waw Waw Waw . . .
    Tangerang

Leave a reply to ashari satu dua tuju Cancel reply